Musik - Penyanyi balada dan pencipta lagu Franky Sahilatua menghembuskan nafas terakhir, Rabu (20/4) sore pukul 15.15 WIB di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Barat. Kabarnya, Franky sempat menderita kelumpuhan akibat kanker sumsum tulang belakang.
Menurut istri Franky, Harwantiningrum, semua keluarga kumpul saat almarhum meninggal. "Iya, semua keluarga mendampingi saat dia menutup mata," kata wanita yang akrab disapa Antiq itu.
Pria kelahiran Surabaya, 16 Agustus 1953 itu, sepanjang dua tahun ini ditengarai mengidap sakit kanker tulang belakang, dan pada Agustus 2010 lalu, Franky sempat dirawat di General Hospital Singapura. Selama tujuh bulan di rumah sakit itu, ia rutin menjalani kemoterapi sepekan sekali. Sejak Sabtu (16/4), kondisi Franky tidak stabil dan terus menurun sehingga keluarga membawanya ke RS Medika untuk menjalani perawatan.
Antiq pun mengaku bahwa sang suami mempunyai tumor sebesar 2,6 milimeter. "Dia kaget. Namun, dia bilang ke saya yang penting tangan dan suara saya masih bisa digunakan untuk bernyanyi dan bermusik, meski pakai kursi roda," kata Harwantiningrum di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Selasa (19/4).
Jenasah rencananya akan disemayamkan di rumah duka di perumahan jalan Pelangi Bintaro nomor 22, Jakarta Selatan. Keluarga pun sementara ini masih menunggu anak sulungnya, Hagi Sahilatua yang selama ini kuliah di Singapura sedang menuju pulang ke Indonesia.
Nama Franky melejit di era 70-an, ketika berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua. Mereka membawa nama duet Franky & Jane, yang berhasil menelurkan lima belas album di bawah Jackson Record. Selain itu beberapa lagu hits yang dihasilkan Franky di antaranya, "Lelaki dan Rembulan", "Musim Bunga" dan "Kepada Angin dan Burung".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar