Sex - Ini bukan hal tabu yang Anda lakukan pada pasangan. Ini juga bukan hal aneh dalam sebuah aktivitas seksual. Kebanyakan pria mungkin merasa enggan menyentuh bagian yang satu ini dengan mulutnya. Tapi percayalah, wanita akan menikmati jika Anda melakukannya dengan cara yang benar! So, mouth service gentleman?
Kesan kotor dan jijik biasanya timbul saat harus melakukan aktivitas seks yang lazim disebut oral seks ini. Istilah kedokteran menyebutnya sebagai Cunnilingus alias oral seks yang diberikan pria pada wanita dan Fellatio sebagai oral seks yang diberikan wanita pada partner prianya. Para pria cenderung mendapat kenikmatan jika partnernya yang memberi service tersebut. Anehnya, tidak banyak pria yang mau melakukan hal serupa pada pasangannya.
“Gila lu ya? Begini-begini juga gue masih liat cara Timur dalam making love. Masih banyak cara lain yang bisa buat dia puas!” ujar seorang rekan sewot saat saya tanya komentarnya tentang oral seks. Yah, dia memang masih memegang teguh pakem old style saat making love. Tidak mau neko-neko. Buktinya, rukun-rukun saja dengan sang istri dan dikaruniai dua orang putri yang lucu. Satunya berusia 18 bulan dan lainnya masih dalam kandungan. Tokcer!
Sejak zaman Romawi kuno, oral seks baik yang dilakukan pria ke wanita dan sebaliknya telah banyak dilakukan. Para kaisar dan raja yang mempunyai belasan gundik juga punya berbagai cara untuk mendapat kepuasan seksual. Bahkan ada beberapa gundik yang khusus melayani raja dengan mulutnya, hebat kan? Dalam ajaran Tao juga praktek ini dipercayai bisa memberikan umur panjang dan awet muda. Sementara praktek Cunnilingus juga banyak dilakukan bangsawan wanita di Eropa. Kaum wanita yang berselingkuh atau mempunyai teman pria di kalangan bangsawan abad XVII biasanya memilih cunnilingus sebagai salah satu bentuk mencari kepuasan.
Cunnilingus adalah kegiatan merangsang alat genital wanita, biasanya memberikan stimulus di klitoris dengan menggunakan mulut, lidah dan air liur. Riset membuktikan bahwa wanita bisa terangsang dengan hal tersebut. Hal itu beralasan sebab bagian genital wanita seperti klitoris dipenuhi banyak sekali pembuluh darah dan saraf sehingga peka terhadap rangsangan. Sifat air liur sebagai lubrikan alami juga bersifat sebagai antiseptik bagi beberapa jenis bakteri yang merugikan dan hidup di dalam vagina.
“Kebanyakan pria di Indonesa memang merasa enggan jika harus melakukan praktek ini kepada pasangannya. Sebuah penelitian yang saya baca bahkan mengatakan 34 pria tidak mau untuk melakukan cunnilingus pada wanita, sementara 74 wanita dari total 100 responden mengaku mudah terangsang dengan cunnilingus yang diberikan oleh pria. Ini ironis kan? Sementara penelitian lain juga mengatakan hampir 80 persen wanita di Indonesia yang terlibat pernikahan tidak pernah mengalami orgasme. Jadi menurut saya, cunnilingus alias oral seks pria ke wanita ini bisa menjadi salah satu solusi bagi wanita yang susah mendapatkan orgasme,” ujar seksolog dr. Iwan Setiawan.
Menurut dokter yang tinggal di Semarang ini, ada banyak faktor yang menyebabkan pria di Indonesia enggan melakukan oral seks pada pasangannya. “Pertama, adanya kesan seks itu adalah dominasi laki-laki karena adat ketimuran kita masih begitu kuat. Sehingga kaum pria merasa mereka yang harus memulai seks dan mendominasi, terlihat misalnya dengan mayoritas gaya yang dipakai dalam bercinta adalah man on top dan doggy style. Ini seakan memberikan penegasan bahwa prialah yang berkuasa di tempat tidur dan wanita tidak berhak meminta hal lain untuk kepuasan seks mereka. Kedua adanya rasa jijik jika mereka mendapati organ vital pasangannya menimbulkan bau yang tidak sedap dan kebersihannya tidak terjaga. Padahal dari sejumlah pasien saya, wanita merasa lebih jijik jika harus melakukan oral seks ke pria. Ketiga, kurangnya faktor komunikasi antar pasangan.”
Lebih lanjut, Iwan menganjurkan agar sebelum memulai cunnilingus ada baiknya kedua belah pihak saling berdiskusi dan mencari tahu soal praktek tersebut. “Cunnilingus menurut saya harus diberdayakan di pasangan menikah Indonesia sebagai solusi untuk memberikan kepuasan pada wanita. Fase seorang wanita mencapai orgasme kan dimulai dari lubrikasi pada vagina sebelum dilanjutkan dengan penetrasi dan akhirnya orgasme. Jika dengan cunnilingus wanita sudah mendekati klimak maka diharapkan dengan fase penetrasi tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka mencapai puncak.” So, cunnilingus bukan hal buruk kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar